Prinsip 2 : Sedekah untuk Membangun Sistem Ekonomi

Sitem Ekonomi Sedekah

Series

Oleh : Supardi Lee (Ketua Baitul Maal Bestari)


www.baitulmaalbestari.org,Riba tadinya hanya sebuah transaksi.  Kemudian berkembang menjadi sebuah sistem ekonomi yang dianut dunia.  Termasuk oleh umat Islam yang meyakini bahwa riba itu sesuatu yang haram, dilarang bahkan diperangi Allah dan Rasul-Nya. Riba kemudian menjadi sistem ekonomi.  Dibangun berbagai instrumen, lembaga, aturan, prosedur dan lain-lain di sekeliling riba.  Sehingga, lengkap lah ia sebagai sebuah sistem ekonomi.

Dalam sistem ekonomi riba, kekayaan itu dikonsentrasikan.  Maka jangan heran bila di sebuah negara ada segelintir orang yang menguasai sebagian besar asset-asset ekonomi.  Mereka bisa hidup leluasa, menikmati kekayaan yang hampir tanpa batas. Mereka bahkan bisa mengatur berbagai hal strategis sebuah Negara seperti politik, sosial, budaya, dan tentu termasuk ekonomi. 


Bila sebagian besar kekayaan dikuasai sedikit orang, lalu apa yang terjadi dengan sebagian besar orang?  Tentu mereka harus bekerja keras, memperebutkan kekayaan yang hanya sedikit.  Bayangkan…. Orangnya banyak, kue ekonominya sedikit.  Sudah rebutan, dapatnya juga sedikit.  Maka, banyak orang yang hidupnya hanya sekedar menyambung hidup saja.  Penghasilan hanya cukup untuk bayar kontrakan, makan, cicilan motor, dan biaya pendidikan anak-anaknya.  Ketika mereka terjerat pinjaman riba, hidupnya makin menderita.  Penghasilan sudah pas-pasan, harus bayar cicilan utang riba pula. 

Duh…
Sistem pendidikan berbasis sekolah ternyata mendukung sistem ekonomi riba ini.  Lulusan sekolah sebagian besar ingin bekerja sebagai karyawan.  Sebagai karyawan, maka akan membuka pintu sebagai kelas menengah ke bawah saja.  Tentu ada karyawan yang masuk ke kelas atas.  Tapi jumlahnya sungguh sangat sedikit. 
Sedekah berbeda diametral dengan riba.  Bila riba membuat kekayaan terkonsentrasi, sedekah membuat kekayaan terdistribusi.  Dengan sistem ekonomi sedekah, kekayaan bermanfaat untuk banyak orang.  Dana sedekah digunakan bukan hanya untuk kepentingan konsumsi sesaat, tetapi lebih jauh dari itu, untuk menguasai asset-asset ekonomi yang strategis.  



Asset-asset tersebut digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat banyak, bukan hanya segelintir orang saja.
Distribusi kekayaan ini sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat banyak.  Masyarakat akan punya sumber dana untuk menggerakkan ekonomi secara adil.  Masyarakat didorong untuk masuk secara massif ke sistem produksi dan distribusi ekonomi.  Bukan hanya menjadi konsumen.  Dengan begitu, kekayaan masyarakat berputar di masyarakat, tidak tersedot ke satu titik dan membentuk konglomerasi. 

Sistem riba membuat banyak masyarakat terbebani utang riba yang berat dan panjang.  Dalam sistem ekonomi sedekah, masyarakat akan terbantu oleh sistem pinjaman tanpa bunga.  Pinjaman kebajikan yang benar-benar membantu, tanpa menzalimi sama sekali.  Maka masyarakat bisa membangun kekuatan ekonominya dengan lebih baik. 
Bayangkan, bila anda berbisnis dan mendapat pinjaman modal tanpa bunga dengan cicilan sesuai kemampuan anda.  Bayangkan juga, ketika anda butuh HP, Laptop, motor, mobil, rumah, biaya pendidikan anak, biaya berobat, dan lain-lain.  Semua kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dengan pinjaman tanpa bunga pula.  Anda akan betul-betul terbantu, bukan?  Itulah sistem ekonomi sedekah.  Benar-benar membantu, halal dan berkah.




No comments:

Post a Comment